Hotline: 0511-4721635, email: subbaghumas_resbanjar@ymail.com, Form Pengaduan masyarakat klik di sini
TopBottom

KAPOLRES BANJAR






Video

WAKAPOLRES BANJAR


Pernikahan Tidak Direstui, Seorang Mahasiswi Berpura-pura Menemukan Bayi

Posted by Unknown at Jumat, 28 Maret 2014

RA memeluk ibunya disaksikan oleh Taufikqurahman, suami RA
Martapura - Pada hari Senin (24/03) sebuah kejadian mengharukan terjadi di kantor Polsek Martapura Kota,  seorang mahasiswi berinisial RA (22) bersujud di kaki ibunya. Pertemuan tersebut menjadi penutup kejadian yang sempat menghebohkan Kota Martapura, cerita bermula ketika RA mengaku menemukan bayi di tepi Jalan Sekumpul Raya, Kelurahan Sekumpul pada hari Minggu (23/03) malam. Bayi laki-laki berusia sekitar satu bulan itu kemudian dibawa RA ke rumahnya di Kompleks Citra Banua Raya Blok C nomor 4 Jalan Sekumpul Raya, Selanjutnya ditemani orangtuanya RA melapor ke ketua RT setempat.
Sampai disini, kisah yang dituturkan RA berjalan mulus namun, dia tak menyangka bila si Ketua RT kemudian melapor ke Polsek Martapura Kota sesuai tugasnya. Polisi yang menerima laporan tersebut langsung mnegecek ke tempat kejadian perkara, lalu mendatangi kediaman RA. Karena diklaim sebagai bayi temuan, Polisi kemudian mengamanankannya ke RSUD Ratu Zalecha di Martapura, disana si bayi mungil diperiksa kondisi kesehatannya. Dia dimasukkan ke inkubator di ruangan perinatologi, Petugas medis memperkirakan bayi seberat 1.800 gram itu baru berusia 40 hari “kalau bayi normalnya biasanya beratnya 2.500 gram” kata seorang petugas medis.
Keesokan harinya, Senin (23/03) pagi sekitar pukul 07.00 Wita datang seorang laki-laki muda bernama Taufiqurahman (25) warga Sungai Paring Martapura itu mengaku sebagai ayah bayi tersebut. Karena ada yang mengaku sebagai ayah dari sibayi, petugas medis mengarahkan laki-laki itu ke kantor Polisi, sebab pihak rumah sakit tak bisa menyerahkan begitu saja bayi itu. Saat di kantor Polisi itulah Taufiq mengaku bekerja sebagai penjaga malam di kantor BKKBN Kabupaten Banjar mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. “pernikahan kami tidak direstui, mungkin hanya lewat cara ini RA bisa menyadarkan orangtuanya. Saya baru tahu kalau bayi kami dibawa ke rumah sakit setelah ada komunikasi dengan RA. Memang dia yang melahirkan, bayi kami beri nama Muhammad Satria. Mendengar itu Kepolisian langsung memanggil RA dan orangtuanya. “kami memang menikah di bawah tangan, mungkin dengan ini ibunya bisa menerima dan merestui hubungan kami” kata Taufiq.
Pengakuan Taufiq diperkuat RA yang membenarkan kalau bayi prematur itu memang putranya “saya melahirkan dibantu bidan di Jalan Gotong Royong Banjarbaru, kami terpaksa melakukan ini” sesal RA. Kapolsek martapura Kota AKP Syamsul P., S.Sos melalui Kanit Reskrim Bripka Ibnu membenarkan kejadian tersebut. “RA diketahui terpaksa mengarang cerita untuk mendapat perhatian dari suami dan restu dari orangtuanya” kata Bripka Ibnu. (lis/MB/Humresbanjar)

Label:

0 komentar:

Posting Komentar