Banjir di Kecamatan Mataraman merengang dua nyawa
Posted by Unknown at Minggu, 16 Maret 2014
0 Comments
Martapura – Akibat luapan air Sungai Riam Kiwa satu rumah warga Desa
Mangkalawat ambruk yang mengakibatkan dua orang tewas dan satu luka
parah, Jumat (14/3) lalu.
Warga Desa Mangkalawat RT 01 RW 01 Kecamatan Mataraman Kabupaten
Banjar yang tewas sambil memeluk anaknya itu adalah Ifridawati (28).
Anaknya sendiri, Rabiatul Halisah (2) meski berada dalam dekapan sang
bunda, nasibnya sama dengan ibunya.
Sementara itu, suaminya Sanusi (35) yang juga berada di dalam rumah
mengalami luka parah di tubuh bagian belakang. Hingga saat ini lelaki
yang berprofesi sebagai tukang bangunan itu masih belum sadarkan diri.
Korban Ifridawati sendiri adalah seorang guru yang masih aktif
mengajar di Madrasah Ibtidayah Nur Rahman Jalan Veteran RT 38 Kelurahan
Keraton.
Kejadian yang sempat membuat heboh warga itu berawal dari derasnya
luapan air sungai Riam Kiwa. Rumah Sanusi yang terletak di pingiran
sungai itu roboh seketika diterjang arus sungai.
“Sekitar pukul 23.00 Wita saya mendengar suara gemeretak yang sangat
keras dari arah rumah Sanusi. Setelah saya keluar, saya melihat sudah
banyak orang di sekitar rumah korban yang ambruk,” ungkap Supriadi yang
rumahnya sekitar 50 meter dari rumah korban.
Supriadi segera bergabung dengan warga lainnya untuk menolong Sanusi dan keluarga yang tertimpa reruntuhan.
Korban yang pertama kali ditemukan adalah Sanusi yang kebetulan tidur
di ruang tamu rumah. Pencarian warga tidak berhenti sampai disitu saja,
karena mereka tahu Sanusi tinggal bersama istri dan anaknya yang masih
balita.
“Beberapa saat kemudian, akhirnya kami menemukan Ifridawati dengan
posisi memeluk anaknya, tertindih lemari dan dinding rumah,” ujar
Supriadi.
Saat dikeluarkan dari reruntuhan rumah, Ifridawati masih erat memeluk
anaknya yang sama-sama dalam kondisi tidak bernyawa lagi.
(mr-135/yn/ram/RB/Humresbanjar)