Aksi percobaan Bunuh Diri di Kecamatan Karang Intan
Posted by Unknown at Rabu, 12 Maret 2014
0 Comments
Martapura – Upaya bunuh diri yang
dilakukan Sopiyan (56) tidak berhasil. Meski sudah dua kali terjun bebas dari
pohon durian dengan ketinggian 6 meter dan 25 meter, warga Dusun Penataran
Kecamatan Ngelodok, Kabupaten Blitar
Jatim tersebut masih tetap hidup. Kendati masih tetap bernapas, Sopiyan tetap
dilarikan Polisi dan tim Basarnas ke Rumah Sakit Ratu Zaleha Martapura. Pria yang
terlihat agak stres ini menderita luka dalam yang parah, dari lubang telinganya
terus mengeluarkan darah segar.
Informasi yang didapat pada hari
senin (10/03) sore, Sopiyan memanjat pohon durian yang ada di pinggir jalan Ir.
PHM. Noor, Desa Awang Bangkal Barat RT. 01 Kecamatan Karang Intan Kabupaten
Banjar. Pada ketinggian sekitar 6 meter Sopiyan nekat terjun bebas dari pohon
durian. Anehnya Sopiyan tidak menderita luka sama sekali, bahkan tidak merasa
sakit. Setelah istirahat sebentar bapak dua anak ini kembali memanjat pohon
durian, saat Sopiyan memanjat warga Desa Awang Bangkal berdatangan dan berkumpul
di bawah pohon durian. Warga pun meminta kepada Sopiyan agar turun tapi tak
diperhatikannya, Sopiyan tetap memanjat hingga mencapai ketinggian sekitar 25
meter.
Takut Sopiyan melakukan aksi
terjun bebas lagi, seorang warga menelpon Polisi. Dalam waktu tiadak lama
Polisi dari Polsek Karang Intan dan Polsek Aranio berdatangan, mereka langsung
membujuk Sopiyan yang tengah duduk di ketinggan 25 meter tetapi tidak berhasil,
Sopiyan tidak mau turun. Karena tidak ada tanda-tanda Sopiyan akan turun dari
pohon durian, Polisi meminta bantuan anggota Basarnas dan PMII. Sekitar pukul
22.30 Wita beberapa orang memanjat pohon durian untuk membujuk Sopiyan agar mau
turun. Sopiyan yang sudah 4,5 jam berada di ketinggian 25 meter tidak bereaksi
apa-apa saat beberapa orang memanjat pohon, namun ketika para pemanjat berada
pada ketinggian 10 meter, Sopiyan bergerak dan tiba-tiba saja dia meloncat
sebelum para pemanjat membujuknya. Perbuatan nekat Sopiyan itu membuat puluhan
orang yang berada di sekitar pohon durian berteriak kaget. Tubuh Sopiyan
berkali-kali menghantam cabang pohon sebelum menyentuh tanah dengan jatuh
posisi terlentang. Sopiyan tidak bangun-bangun lagi dari telingganya keluar
darah segar, napasnya masih ada tapi sangat lemah. Oleh Polisi dan anggota Basarnas,
Sopiyan dilarikan ke Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura.
Usai mendapat perawatan dari Dokter
di rumah sakit Sopiyan yang tidak mengalami luka cukup berat, kecuali
lecet-lecet diizinkan pulang, karena tidak punya rumah dan sanak keluarga di
Desa Awang Bangkal, Sopiyan dibawa ke Mapolsek Karang Intan. “Sopiyan untuk
sementara masih di Polsek, kami sudah menghubungi keluarga Sopiyan yang ada di
Blitar” kata Kapolsek karang Intan Ipda R. Djoko, Selasa (11/03).
Dugaan sementara Sopiyan mengalami tekanan batin dan kemudian memutuskan bunuh diri “ Kami ingin tahu ada masalah apa sebenarnya. Pengakuan Sopiyan dia takut kehabisan bekal” Kata Kapolsek. Sementara itu seorang saksi Sudi (47) warga Tambaela Aranio Kecamatan Aranio mengatakan sudah tiga hari Sopiyan berada di Desa Awang Bangkal “saya sempat lihat, sebelum memanjat pohon durian dia sempat nongkrong di emperan mushola. Mungkin karena guncangan jiwa dia memilih mencoba bunuh diri” ungkap Sudi. (lis/wid/MB/Humresbanjar)
Dugaan sementara Sopiyan mengalami tekanan batin dan kemudian memutuskan bunuh diri “ Kami ingin tahu ada masalah apa sebenarnya. Pengakuan Sopiyan dia takut kehabisan bekal” Kata Kapolsek. Sementara itu seorang saksi Sudi (47) warga Tambaela Aranio Kecamatan Aranio mengatakan sudah tiga hari Sopiyan berada di Desa Awang Bangkal “saya sempat lihat, sebelum memanjat pohon durian dia sempat nongkrong di emperan mushola. Mungkin karena guncangan jiwa dia memilih mencoba bunuh diri” ungkap Sudi. (lis/wid/MB/Humresbanjar)