Antisipasi Karhutla, Kapolres Banjar Dirikan Posko Gambut
Posted by Unknown at Rabu, 02 Agustus 2017
0 Comments
MARTAPURA,
KALSEL - Kebakaran hutan kini sudah sering terjadi khusunya di hutan
dan lahan
gambut Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera hingga Kalimantan. Banyak
faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut seperti
contohnya yang paling sering terjadi adalah akibat dari musim kemarau
dan akibat aktivitas manusia seperti membuang puntung rokok yang menyala
secara sembarangan sampai aktivitas ilegal perusahaan-perusahaan nakal
yang membuka lahan dengan cara dibakar. Kebakaran hutan menimbulkan
banyak dampak negatif yang merugikan baik itu dari segi ekologi hingga
ekonomi bahkan dapat merusak kesehatan pernafasan.
Menjelang
semakin dekatnya musim kemarau, Polres Banjar semakin gencar melakukan
sosialisasi tentang larangan membuka hutan dan lahan dengan cara
dibakar. Salah satunya dengan mendirikan Posko Karhutla yang berada di
Jalan Gubernur Syarkawi Kecamatan Gambut (depan SPBU).
Selain
itu, melalui prajurit unjung tombaknya, para Bhabinkamtibmas, Kapolres
Banjar AKBP Takdir Mattanete, S.H.,S.I.K.,M.H memerintahkan untuk lebih
sering melakukan patroli, sambang desa, hingga memberikan himbauan serta
penerangan kepada masyarakat.
"Kita
harus selalu siap dalam menghadapi datangnya musim kemarau yang dapat
berakibat timbulnya Karhutla," ucap AKBP Takdir atau yang lebih dikenal
dengan sapaan Nette Boy.
"Untuk
itu, saya meminta kepada seluruh Bag, Sat dan Kapolsek, terutama
Bhabinkamtibmas agar lebih gencar lagi memberikan himbauan kepada
masyarakat maupun badan usaha untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan
lahan," lanjut Nette Boy.
Masih
menurut Nette Boy, Kebakaran hutan dan lahan sangat merugikan negara
secara ekonomi. "Akibat asap yang mengganggu wilayah sekitar lokasi
hutan, banyak
aktivitas manusia yang terganggu hingga terpaksa berhenti mulai dari
sekolah hingga perdagangan," terangnya.
"Oleh karena itu, berdampak buruk pada
perputaran ekonomi di wilayah sekitar, sehingga mengalami kerugian.
Selain ekonomi, asap yang sampai ke wilayah negara tetangga juga dapat
berakibat buruk bagi hubungan bilateral Indonesia," tegas Nette Boy.