Kapolres Banjar Tinjau Kesiapan Posko Karhutla Di Gambut
Posted by Unknown at Kamis, 03 Agustus 2017
0 Comments
MARTAPURA, KALSEL.- Kebakaran hutan kini
sudah sering terjadi, khususnya di hutan dan lahan gambut yang banyak ditemui
di Negara Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera hingga Kalimantan.
Banyak faktor penyebab
terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut seperti contohnya yang paling
sering terjadi adalah akibat dari musim kemarau dan akibat aktivitas manusia
seperti membuang puntung rokok sembarangan sampai aktivitas ilegal
perusahaan-perusahaan nakal yang membuka lahan dengan cara dibakar. Kebakaran hutan
menimbulkan banyak dampak negatif yang merugikan baik itu dari segi ekologi
hingga ekonomi bahkan dapat merusak kesehatan pernafasan.
Menjelang semakin
dekatnya musim kemarau, Polres Banjar semakin gencar melakukan sosialisasi
tentang larangan membuka hutan dan lahan dengan cara dibakar. Salah satunya
dengan mendirikan Posko Karhutla yang berada di Jalan Gubernur Syarkawi
Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, tepatnya di depan SPBU Sungai Tabuk.
Selain itu, melalui
prajurit ujung tombaknya, para Bhabinkamtibmas, Kapolres Banjar AKBP Takdir
Mattanete, S.H.,S.I.K.,M.H memerintahkan untuk lebih sering melakukan patroli,
sambang desa, hingga memberikan himbauan serta penerangan kepada masyarakat.
"Kita harus selalu
siap dalam menghadapi datangnya musim kemarau yang dapat berakibat timbulnya
Karhutla," ucap AKBP Takdir atau yang lebih dikenal dengan sapaan Nette
Boy.
"Untuk itu, saya
meminta kepada seluruh Bag, Sat dan Kapolsek, terutama Bhabinkamtibmas agar
lebih gencar lagi memberikan himbauan kepada masyarakat maupun badan usaha untuk
tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan," lanjut Nette Boy.
Masih menurut Nette Boy,
Kebakaran hutan dan lahan sangat merugikan negara secara ekonomi. "Akibat
asap yang mengganggu wilayah sekitar lokasi hutan, banyak aktivitas manusia
yang terganggu hingga terpaksa berhenti mulai dari sekolah hingga
perdagangan," terangnya.
"Oleh karena itu,
berdampak buruk pada perputaran ekonomi di wilayah sekitar, sehingga mengalami
kerugian. Selain ekonomi, asap yang sampai ke wilayah negara tetangga juga
dapat berakibat buruk bagi hubungan bilateral Indonesia," tegas Nette Boy.