Cegah Radikalisme,Kapolres Lakukan Sosialisasi
Posted by Unknown at Selasa, 26 Januari 2016
0 Comments
Kapolres Banjar AKBP Kukuh Prabowo,S.Ik.,MH selaku narasumber dalam acara tersebut menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya sosialisasi ini adalah agar kelompok ISIS maupun kelompok Radikal lainnya tidak ada dan jangan sampai berkembang di Kabupaten Banjar. Lebih lanjut,Kapolres Banjar juga menjelaskan agar aparatur keamanan dan pemerintahan serta para ulama satu pemahaman tentang perlunya mencegah masuknya ISIS dan Kelompok Radikal di masyarakat dan umat, juga agar para Ketua RT memiliki daya cegah terhadap warganya maupun pendatang dilingkungannya.
Berdasarkan data dari Densus 88,Sejak 2002 hingga 2015 sudah sekitar 950 orang tersangka dan pelaku tindak pidana terorisme yang ditangkap. Lebih dari 98% dari pelakunya mengaku bahwa mereka melakukan tindak pidana terorisme dalam rangka membela Islam. Mereka juga mengaku menganut faham Salafy Jihadisme. Karena itulah terorisme di Indonesia sering disebut ideology motivated. Para pelaku terorisme dimotivasi oleh ideology tertentu yang membenarkan aksi-aksi kekerasan.
Menurut Ustadz Tarmiji,pimpinan Ponpes Darul Hijrah,mengatakan Islam sangat melarang umatnya membunuh apalagi melakukan bunuh diri. "Apabila seorang muslim membunuh seorang kafir yang tidak berdosa maka si pembunuh tidak akan mencium wangi surga,apalagi pembunuhan itu dilakukan terhadap sesama muslim",jelas Pak Ustadz. Jadi pengertian jihad yang mereka anut merupakan pengertian jihad yang salah,apalagi jihad tersebut dilakukan dengan cara menyakiti diri sendiri seperti tindakan bunuh diri. "Bahkan Rasulullah menolak menyalatkan orang yang mati bunuh diri",lanjutnya.
