Sosialisasi Kesehatan Tentang "Deteksi Dini Faktor Resiko Terjadinya Stroke" Bagi Personil Polres Banjar
Posted by Unknown at Minggu, 10 Agustus 2014
0 Comments
Martapura, 11/08/2014 - Selesai melaksanakan apel pagi, pada hari Senin (11/8) pukul 08.00 Wita personil Polres Banjar langsung memasuki ruang Aula Tri Brata untuk mengikuti Sosialisasi Kesehatan. Kegiatan Sosialisasi tersebut dibuka oleh Kapolres Banjar AKBP Daru Cahyono, S.ik yang didampingi oleh Dokter Made Dwijayantara dan Dokter R. Wiken Pramudita S.
Sosialisasi kesehatan dengan tema, "Deteksi Dini Faktor Resiko Terjadinya Stroke" disampaikan oleh narasumber yakni Dokter Spesialis Saraf Praktisi Akupunturis Medika Made Dwijayantara dari SMF/Bagian Ilmu Penyakit Saraf BLUD RSUD Ratu Zalecha Martapura. Adapun peserta sosialisasi tersebut yakni para Kabag, Kasatfung, Kasi dan Kapolsek beserta personil jajaran Polres Banjar.
Dalam sosialisasi tersebut disampaikan bahwa stroke dibagi menjadi 2 jenis, yaitu stroke iskemik (sumbatan pembuluh darah) dan stroke hemorragik (pecah pembuluh darah). Penyakit stroke merupakan penyebab cacat dan kematian terbesar nomor 3 di Indonesia, yakni mencapai 500.000 pertahun penduduk yang meninggal dunia akibat stroke.
Cara mengenali stroke, yaitu stroke dapat muncul kapan saja, dimanapun dan pada siapa saja, baik orang saat beraktifitas maupun ketika sedang beristirahat. Diantara tanda-tanda utama terjadinya stroke, yakni kematian rasa atau kelemahan yang mendadak dari muka, tangan dan kaki terutama dari satu sisi badan. Apabila menjumpai tanda-tanda tersebut, tindakan yang perlu dilakukan adalah segera hubungi bagian kesehatan guna penanganan medis yang lebih cepat. Mengingat untuk harapan kesembuhan penderita stroke sekitar 30%-40% bisa secara sempurna, asalkan dalam waktu 6 jam dapat ditangani secara intensif. Namun umumnya yang sering terjadi pasien penderita stroke baru datang ke Rumah Sakit antara 48-72 jam setelah terjadinya serangan stroke. Bila demikian maka tindakan yang dapat dilakukan hanyalah pemulihan.
Faktor penyebab terjadinya stroke yang dapat diubah misalnya; kebiasaan merokok, kelebihan alkohol pada tubuh, makanan yang tidak sehat, kegemukan, kurang beraktifitas, stres dan depresi, sedangkan faktor resiko yang tidak dapat diubah antara lain yakni pertambahan usia.
Pada umumnya yang sangat rentan terserang penyakit stroke adalah jenis kelamin laki-laki, untuk itu selagi masih usia produktif jagalah pola hidup yang baik yakni dengan menerapkan pola makan yang sehat, olahraga yang teratur dan gunakan waktu istirahat yang cukup. Jangan terlalu berlebihan dalam beraktifitas atau dalam meniti karier tanpa memperhatikan dan kontrol yang baik terhadap kesehatan, karena keberhasilan dalam berkarier tidak akan ada manfaatnya apabila akhirnya kesuksesan itu berakibat diri menjadi stroke. Mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Selagi stroke masih bisa dicegah kenapa tidak mencoba ? Yakni dengan mengendalikan cara hidup sehat.
Demikian sosialisasi kesehatan bagi personil Polres Banjar dan jajaran yang telah disampaikan oleh Dokter Made Dwijayantara dari RSUD Ratu Zalecha Martapura, semoga bermanfaat. (Humresbjr/aji)